Bahaya nonton TV berlebihan
Author: Suhervandri - Ihsan Abdillah // Category:Menonton acara televisi memang merupakan gayahidup masyarakat modern pada abad ini. Tidak ada satu orangpun yang tidak tahu apa itu televisi. Ya! Televisi memang bukan menjadi barang mewah lagi. Namun, kalau terlalu banyak menonton televisi. Juga bisa berbahaya juga lho.
Bahaya menonton televisi secara berlebihan,dikutip dari rileks.com yakni :
1. Kelebihan berat badan dan diabetes
Jumlah anak dan remaja yang kelebihan berat badan atau obesitas semakin bertambah. Berdasarkan catatan AAP, jumlah anak yang obesitas di Amerika berlipat ganda selama 20 tahun terakhir. Tidak hanya di Amerika, anak-anak di bawah usia 5 tahun dari semua kelompok etnik di dunia telah menunjukkan peningkatan angka obesitas secara signifikan.
Kelebihan berat badan ini, berdasarkan temuan beberapa studi, sangat berkaitan dengan menonton TV. TV akan mengurangi aktivitas fisik anak. Selain itu, iklan-iklan berbagai jenis makanan yang tayang di Tv mendorong anak mengkonsumsi makanan dengan kandungan lemak dan gula yang tinggi.
2. Faktor risiko dengan kelebihan berat badan
Berdasarkan data dari APP, seperti yang dikutip situs limitv, sekitar 85% anak-anak diabetes kelebihan berat badan. Hal ini menempatkan kelebihan berat badan sebagai faktor risiko kuat untuk penyakit kronis ini. Tidak hanya diabetes, pada anak yang kelebihan berat badan juga ditemukan masalah-masalah kesehatan lainnya seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung, kolesterol tinggi, depresi, serta rendahnya rasa percaya diri.
3. Attention Deficit Disorder (ADD), Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD)
Di tahun 1970-an, peneliti Profesor Werner Halperin telah menyatakan kalau perubahan suara dan gambar yang cepat pada TV bisa membuat sistem saraf anak kewalahan dan memicu gangguan atensi yang akan muncul kemudian.
Christakis melaporkan, menonton TV sekitar 5 jam per hari di usia 1 tahun berkaitan dengan peningkatan risiko mengalami gangguan atensi sebesar 28% di usia 7 tahun. Anak usia 3 tahun yang menonton TV sekitar 5 jam per hari juga hampir mengalami peningkatan risiko gangguan atensi sebesar 28% di usia 7 tahun. Selain itu, setiap penambahan jam nonton selama 1 jam pada anak usia 1 dan 3 tahun, akan menambah risiko gangguan atensi sebesar 10 % di usia 7 tahun.
4. Kesehatan Emosional
Iklan berbagai jenis produk di TV bisa mengganggu kesehatan emosi anak. Anak-anak akan merasa menjadi pecundang jika tidak mampu membeli produk-produk yang ditawarkan. Anak-anak masih rentan secara emosional dan pembuat iklan seringkali mengambil keuntungan dari hal tersebut. Selain bisa merusak kesehatan emosi anak, produk-produk yang ditawarkan pada anak seperti sereal bergula, permen, soda, serta berbagai snack lainnya bisa meningkatkan risiko obesitas dan diabetes pada anak.
5. Ketangkasan Tangan
Dulu, sebelum anak-anak menghabiskan banyak waktu dengan TV, mereka biasanya bermain dengan melibatkan tangan. Mereka merangkai manik-manik, membentuk balok dengan martil kayu, serta menggambar dengan tangan, menggunakan gunting plastik dan lem untuk memotong dan memindahkan gambar, memegang mainan, bermain piano, serta berbagai aktivitas sejenis lainnya. Jenis aktivitas ini mengembangkan penggunaan tangan dan jari, ketangkasan gerak tangan mereka, serta meningkatkan koordinasi tangan dan mata.
Nah. Ternyata terlalu banyak menonton TV juga sangat menggangu perkembagan kita. Maka tontolah TV sewajarnya.
yang bagus tuh ntn tv berapa jam sehari??
yah, belum ada patokan yg pasti.
tapi sebaiknya tonton lah acara yg bisa jadi tuntunan, bukan hanya jadi tontonan..
oh gitu ya. tapi sya suka banget ntn reality show. acara kaya gitu mendidik ga sih?
hiihh sy kecanduan bgt nihh ntn tv!! :( susah ilang! apalgi klo pk tv kabel! marathon HBO deh
wahhh..nonton televisi sih boleh2 saja..asal jangan kebanyakan...biasakan deh,, klo nonton tv jangan terlalu adict..kan udah tau bahaya bahayanya..hehe
kalo reality show,,sebenaranya mendidik ngak mendidik tergantung dari isi dari reality show tersebut..jika reality shownya berisikan tentang nasehat yang membangunknapa tidak..asalkan jangan menonton reality show kacangan saja..hehe