LifeStyleAction

Dua orang wanita muda yang cantik dan modis sedang berbincang-bincang di sebuah kafe. Pembicaraan mereka pun teralih kearah seorang pria yang baru saja keluar dari salon. Pria itu tampan dan berpenampilan stylish, necis, dan kedua tangannya terlihat habis dimanicure.

"Dia pasti gay?" ungkap salah seorang dari mereka.

"loh tapi kok dia gandengan dengan perempuan?"

"Wah kalo itu sih bukan Gay tapi Metrosexual!"

keduanya pun saling berpandangan.

Metro? Pria seperti apa ini? Gay? Ataukah sebuah perilaku sex menyimpang?

Pertanyaan seperti ini yang mungkin menghantui kepala Anda. Baju ketat yang fashionable dan harumnya parfum terpancar dari diri pria ini. Mereka adalah pria masa kini yang ikut menyesuaikan diri dengan tuntutan jaman.

Bahkan lahirnya pria metrosexual adalah ulah arus modernisasi dunia, dimana pria juga dituntut rapi dan bersih. Belum tentu benar jika kita menyamakan para pria pesolek ini dengan gay. Mereka memang suka sekali memakai barang-barang yang hanya dimiliki kaum gay. Tapi belum tentu mereka akan melirik pria di kafe, mal, atau dimana saja. Para pria ini menganggap dirinya lebih perhatian, romantis, dan keren. Sedangkan pria biasa menganggap dirinya lebih unggul dan ingin menguasai perempuan.

Para pria metrosexual ini salah satunya adalah David beckham. Suami Victoria Beckham ini sangat suka sekali berganti tatanan rambut, perawatan tubuh, narsis, dan fashion-oriented. Terlepas dari hobinya yang genit, pria metrosexual memiliki perasaan yang lebih halus dan dapat dikatakan memiliki perasaan wanita.

Selalu ingin tampil rapi, bersih, dan wangi

Sensitif dan mengerti perasaan wanita

Rajin ke salon, bahkan bisa sampai 2 kali seminggu

Mengenal merk terkenal dengan baik

Mampu berbelanja selama berjam-jam tanpa merasa lelah

Rajin menyambangi pusat - pusat kebugaran

Suka akan fashion dan selalu mengikuti trend terbaru

Berpikiran lebih liberal dan santai

Tidak seperti pada pria umumnya yang lebih otoriter dan membedakan status

"Amit-amit deh, kayak banci!"

"Gila aja centilan dia dari gue!"

"Gue suka kok, rasanya enak dilihat."

"Biasanya mereka sangat mengerti perasaan wanita."

"yang sering ke salon itu cewek, kalo cowok sering nyalon berarti bencong"

"buset, geli banget deh"

"gayanya norak"

Itulah beberapa komentar yang beredar dikalangan wanita dan pria. Akan tetapi semua itu balik lagi ke selera masing-masing, ada yang pro dan kontra. Keunggulan dan kelebihan merekapun banyak, Walaupun banyak pula yang menganggap miring penampilan mereka, seperti kurang macho dan bahkan menganggap banci. Akan tetapi bukankah lebih baik jika pria tampil macho, kuat, dan sekaligus bersih? Jadi sebuah kesalahan jika kita memastikan pria dengan penampilan terawat tersebut dengan sebutan gay, karena belum tentu mereka gay. Pria yang tidak terlalu merawat diri dan jarang ke salon juga belum tentu seorang pria tulen. Bisa saja dia seorang gay.